Sukseskan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Di Masa Pandemi : Cuci Tangan Pakai Sabun-Gunakan Masker Jika Keluar Rumah-Jaga Jarak Minimal 1 Meter Dari Orang Lain-Hindari Kerumunan-Kurangi Mobilitas-Vaksinasi Covid-19 Lengkap

Artikel Kesehatan

PSN 3M Plus, Cara Paling Efektif Atasi DBD

DinkesJun 24, 2019
Gambar : Pusat Promkes Kemkes RI

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit endemik di daerah tropis. Penyakit ini belum bisa dihilangkan, hanya kejadian kasusnya saja yang naik turun sesuai dengan musim, jika musim hujan kasus meningkat tetapi jika musim kemarau kasus mulai menurun.

Penyakit DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya, oleh karena itu langkah yang terbaik adalah mencegah jangan sampai terjangkit. Cara yang lebih efektif untuk mencegah penyebaran dan penularan virus dengue adalah dengan memberantas atau memutuskan daur hidup vektor pembawanya, yakni nyamuk Aedes.

Upaya untuk memberantas atau memutuskan daur hidup nyamuk Aedes dikenal dengan istilah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus. PSN 3M Plus dinilai efektif mengatasi DBD, karena sasaran kegiatan ini adalah tempat potensial perkembangbiakan nyamuk Aedes, yang merupakan vektor virus dengue penyebab DBD.

Dikutip dari buku “Pedoman Pencegahan Demam Berdarah Dengue di Indonesia”, PSN 3M Plus dilakukan dengan beberapa cara yakni, menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan. Kegiatan Plus lainnya, memasang kawat kasa, menaburkan bubuk larvasida, menutup lubang-lubang pada potongan pohon/ bambu, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar, menggunakan kelambu dan memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk (lotion antinyamuk)

Memberantas sarang nyamuk harus disesuaikan dengan sasarannya, sehingga cara yang digunakan bisa benar-benar efektif. Misalnya, ketika memberantas telur dan jentik nyamuk, penggunaan insektisida atau larvasida dinilai lebih efektif daripada menggunakan alat semprot nyamuk atau fogging. Sebaliknya, ketika ingin memberantas nyamuk dewasa penggunaan fogging lebih tepat.

Ada pemahaman sebagian masyarakat yang perlu diluruskan karena menganggap hanya fooging saja satu-satunya cara yang paling efektif untuk membasmi nyamuk Aedes. Hal ini dapat dilihat jika terjadi kasus di suatu wilayah, masyarakat selalu mendesak petugas kesehatan untuk melakukan fooging, padahal jika hanya fooging saja tanpa diikuti dengan memberantas telur dan jentik nyamuk maka kegiatan fooging ini akan kurang signifikan pengaruhnya.

Selanjutnya kegiatan PSN 3M Plus tidak boleh hanya dilakukan saat musim penghujan saja, tapi juga saat musim kemarau karena di musim kemarau nyamuk Aedes dewasa tetap bertelur yang kemudian akan menetas pada saat datangnya musim hujan. Jika memasuki musim hujan, kegiatan PSN 3M Plus harus dilakukan lebih aktif, karena saat musim hujan, populasi nyamuk berkembang menjadi lebih cepat. Saat jumlah nyamuk menjadi banyak, kemungkinan menyebarkan virus dengue kepada manusia menjadi lebih besar.

Pemantauan kegiatan PSN 3M Plus tidak mungkin berjalan dengan baik jika hanya mengandalkan kader kesehatan saja. Kegiatan ini membutuhkan komitmen dan peran serta masyarakat terutama keluarga. Hendaknya dengan kesadaran yang tinggi dalam satu keluarga ada seseorang yang selalu mengingatkan anggota keluarga yang lain agar peduli dengan pelaksanaan PSN 3M plus di tingkat rumah tangga. Jika setiap keluarga sudah melaksanakan PSN 3M plus, ditambah dengan PSN 3M plus di sekolah, di tempat ibadah, di pasar dan tempat-tempat umum lainnya, maka kasus DBD akan dapat ditekan dan tidak menutup kemungkinan suatu saat akan tereliminasi dari bumi Indonesia.