Sukseskan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Di Masa Pandemi : Cuci Tangan Pakai Sabun-Gunakan Masker Jika Keluar Rumah-Jaga Jarak Minimal 1 Meter Dari Orang Lain-Hindari Kerumunan-Kurangi Mobilitas-Vaksinasi Covid-19 Lengkap

Artikel Kesehatan

Mengenal Hepatitis

DinkesMay 25, 2022

Hepatitis merupakan kondisi peradangan hati. Beberapa jenis hepatitis dapat tergolong ringan, tapi jenis lainnya dapat membuat kondisi hati kronis dan berakibat fatal. Dalam kasus terbaru, hepatitis akut misterius menyerang bayi, anak-anak dengan rentang usia 1 hingga 16 tahun ini belum diketahui penyebabnya. Oleh karena itu, disebut dengan hepatitis akut “misterius”. (WHO) mencatat ada 228 kasus hepatitis pada anak di 20 negara. Di Indonesia, terkonfirmasi ada sejumlah anak yg meninggal karena penyakit hepatitis ini. Sejak diberitakan kasus tersebut WHO menyatakan kasus hepatitis pada anak ini sebagai  Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 15 April 2022.

Secara umum, hepatitis disebabkan virus yg terbagi menjadi lima, yakni virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis A dan E ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi virus hepatitis, sehingga mudah menular di lingkungan dengan sanitasi yang buruk. Hepatitis B, C dan D ditularkan melalui hubungan seksual tanpa kondom /penggunaan jarum suntik yg tidak steril dan dari ibu hamil yg terinfeksi virus hepatitis kepada janinnya.

Penyebab lain hepatitis adalah adanya auto imun karena efek samping obat, racun, alkohol dan infeksi cacing hati. Auto imun terjadi karena tubuh memproduksi antibodi berlebihan sehingga berbalik menyerang organ tubuh sendiri, dalam hal ini adalah liver. Dalam beberapa kasus, liver sebenarnya mampu melawan infeksi hepatitis dengan caranya sendiri, tapi banyak yg menjadi infeksi kronis hingga berdampak buruk pada kesehatan untuk jangka panjang.

Penderita hepatitis biasanya tidak merasakan gejala sampai beberapa minggu atau sampai setelah terjadi gangguan  fungsi hati. Pada penderita hepatitis akibat infeksi virus, gejala akan muncul setelah masa inkubasi, yakni sekitar 2 minggu sampai 6 bulan. Gejala umum yg muncul pada penderita hepatitis adalah : mual dan muntah, demam, mudah lelah, feses berwarna pucat, urine berwarna gelap, nyeri perut, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan, penyakit kuning dan penurunan berat badan. Kondisi ini bisa berlangsung selama 6 bulan (akut) atau lebih dari 6 bulan (kronis). Jika tidak ditangani dg baik, hepatitis dapat menimbulkan komplikasi seperti gagal hati, sirosis, kanker hati (hepatocellular carcinoma). Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami keluhan-keluhan tersebut di atas. Pemeriksaan juga perlu dilakukan bila Anda menderita kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena hepatitis, seperti penyakit autoimun, kecanduan alkohol atau sering mengonsumsi obat-obatan.

Agar hepatitis akut pada anak dapat segera terdeteksi dan ditangani, segera bawa anak ke dokter bila mengalami gejala awal berupa mual, muntah, sakit perut, diare, urine berwarna seperti teh, demam ringan. Jangan menunggu hingga muncul gejala lanjutan berupa kuning, tinja berwarna pucat, hingga penurunan kesadaran.

Faktor risiko hepatitis :

  1. Tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet, sebelum mengolah makanan atau sebelum makan
  2. Mengonsumsi makanan yg terkontaminasi virus hepatitis atau makanan yang tidak diolah hingga matang
  3. Berbagi barang pribadi, seperti pisau cukur, gunting kuku
  4. Berhubungan seksual dengan penderita hepatitis, memiliki lebih dari satu pasangan seksual, lelaki seks lelaki (LSL)
  5. Menderita penyakit HIV
  6. Bekerja sebagai Tenaga Kesehatan /di pusat pengolahan air dan limbah
  7. Sering menerima transfusi darah, terutama bila darah pendonor tidak melalui pemeriksaan ketat /alat yg digunakan tidak higienis
  8. Mengonsumsi beberapa jenis obat tertentu, minum obat herbal tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dg dokter

Risiko terjadinya hepatitis dapat diturunkan dengan melakukan beberapa upaya berikut:

  1. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara rutin terutama setelah beraktivitas di luar ruangan, sebelum menyentuh makanan
  2. Melakukan hubungan seksual yang aman, seperti dengan satu pasangan, menggunakan kondom
  3. Tidak berbagi penggunaan barang-barang pribadi, seperti alat cukur , sikat gigi
  4. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga, beristirahat yang cukup
  5. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol, tidak menggunakan NAPZA
  6. Tidak mengonsumsi makanan mentah, air minum yang tidak terjamin kebersihannya
  7. Melakukan vaksinasi hepatitis sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter
  8. Mencegah hepatitis akut misterius pada anak dengan memastikan anak rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, mengonsumsi makanan yang dimasak hingga matang, tidak berbagi alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak dengan orang sakit.

Sumber : disarikan dari Materi Webiner Peran Promotor Kesehatan Dalam Percepatan Pengendalian Penyakit Menular Hepatitis Akut oleh DR. Ahsan, S. KP, M. Kes