LEBIH MENGENAL OSTEOPOROSIS

APA ITU OSTEOPOROSIS?
Osteoporosis adalah suatu kondisi kesehatan yang melemahkan tulang, menjadikannya rapuh dan lebih mudah patah. Penyakit ini berkembang perlahan selama beberapa tahun dan seringkali baru terdiagnosis ketika terjatuh atau benturan tiba-tiba menyebabkan tulang patah (patah).
Cedera yang paling sering oleh orang dengan osteoporosis adalah :
- Pergelangan tangan patah
- Patah pinggul
- Patah tulang belakang
BEBERAPA JENIS OSTEOPOROSIS
Menurut Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, kondisi ini bisa terklasifikasi menjadi dua, yaitu:
- Osteoporosis primer. Jenis ini terjadi pada wanita pascamenopause dan wanita atau pria berusia lanjut. Adapun osteoporosis primer terjadi akibat penurunan hormon estrogen pada usia lanjut atau setelah menopause yang memicu pengeroposan tulang.
- Osteoporosis sekunder. Penyebab osteoporosis jenis ini adalah penyakit atau kelainan tertentu, akibat tindakan operasi, atau pemberian obat.
FAKTOR PENYEBAB OSTEOPOROSIS
Kehilangan tulang adalah bagian normal dari penuaan, namun beberapa orang kehilangan tulang jauh lebih cepat dari biasanya. Hal ini dapat menyebabkan osteoporosis dan peningkatan risiko patah tulang.
Wanita juga kehilangan tulang dengan cepat dalam beberapa tahun pertama setelah menopause. Wanita lebih berisiko terkena osteoporosis dibandingkan pria, terutama jika menopause dimulai lebih awal (sebelum usia 45 tahun) atau ovariumnya telah diangkat.
FAKTOR RISIKO OSTEOPOROSIS
Ada banyak faktor risiko dari kondisi ini. Beberapa bisa dimodifikasi dan sebagian lainnya tidak dapat pengidapnya modifikasi.
Nah, faktor risiko yang dapat dimodifikasi:
- Hormon seks. Kadar estrogen yang rendah berkaitan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, maupun menopause dapat menyebabkan osteoporosis pada perempuan. Sedangkan pada laki-laki, kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan penyakit tulang ini.
- Anoreksia nervosa. Pada anoreksia nervosa, tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang seharusnya. Akibatnya tubuh mengalami kekurangan komponen yang bermanfaat untuk menjaga kepadatan tulang.
- Defisiensi asupan tertentu. Kurangnya kalsium dan vitamin D dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh.
- Faktor risiko lain yang dapat dimodifikasi. Contohnya seperti penggunaan obat-obatan tertentu, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol
Sementara itu, faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah:
- Jenis kelamin. Perempuan lebih rentan mengalami osteoporosis daripada pria.
- Usia. Sebagai penyakit degeneratif, penyakit ini menyerang individu dengan usia lanjut sekitar 40 tahun ke atas.
- Ras. Perempuan dengan etnis Kaukasia dan Asia memiliki risiko paling tinggi daripada perempuan Hispanik dan kulit hitam.
- Riwayat keluarga. Adanya kerabat yang mengidap osteoporosis dapat meningkatkan risiko seseorang.
GEJALA OSTEOPOROSIS
Osteoporosis memiliki istilah sebagai penyakit sunyi atau silent disease, sebab pengidap tidak merasakan gejala apapun pada tahap awal penyakit.
Namun, begitu tulang melemah karena osteoporosis, berikut gejala yang bisa pengidapnya alami:
- Sakit punggung, akibat tulang belakang yang patah atau kolaps.
- Menurunnya tinggi badan dari waktu ke waktu.
- Postur bungkuk. Namun, postur bungkuk tak hanya mengindikasikan osteoporosis. Sebab, kondisi ini juga dapat menjadi gejala kifosis.
- Tulang mudah patah.
PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS
Berikut ini adalah cara untuk mencegah osteoporosis:
- Memenuhi jumlah kalsium dan vitamin D sesuai rekomendasi kebutuhan harian.
- Berolahraga secara rutin. Adapun beberapa Jenis olahraga baik untuk mencegah pengeroposan tulang adalah berjalan, mendaki, joging, angkat beban dan berdansa.
- Berhenti merokok.
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol.
- Bagi wanita, penting untuk menimbang pro dan kontra dari terapi hormon.
PENGOBATAN OSTEOPOROSIS
Tidak ada obat yang dapat benar-benar menyembuhkan osteoporosis. Karena itu, perawatan kondisi ini akan berfokus dalam mencegah patah tulang dan memperkuat tulang.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat pengidap kondisi ini lakukan untuk mencegah patah tulang:
- Rutin berolahraga, seperti yoga untuk meningkatkan keseimbangan tubuh.
- Menghindari penggunaan alas kaki yang licin ketika keluar rumah.
- Memasang pegangan dinding, memasang karpet, atau menggunakan sandal khusus untuk mencegah terjatuh saat berada dalam kamar mandi.
Selain mencegah patah tulang, dokter juga dapat memberikan pengobatan untuk menjaga kepadatan tulang yaitu:
- Bifosfonat. Obat ini paling sering dokter resepkan untuk pria dan wanita yang memiliki peningkatan risiko patah tulang.
- Denosumab. Obat denosumab menghasilkan kepadatan tulang yang lebih baik dan mengurangi kemungkinan semua jenis patah tulang.
- Terapi hormon. Terapi estrogen yang dimulai segera setelah menopause bisa membantu menjaga kepadatan tulang.
- Obat pembentuk tulang. Pengidap osteoporosis parah atau bila perawatan umum tidak bekerja dengan baik, maka dokter mungkin akan memberi obat pembentuk tulang.
KOMPLIKASI AKIBAT OSTEOPOROSIS
1. Mobilitas Terbatas : Penyakit ini dapat melumpuhkan dan membatasi aktivitas fisik pengidapnya. Kehilangan aktivitas dapat menyebabkan berat badan bertambah.Kondisi ini juga dapat meningkatkan tekanan pada tulang, khususnya lutut dan pinggul. Selain itu, peningkatan berat badan juga dapat meningkatkan risiko masalah lain. Misalnya seperti penyakit jantung dan diabetes.
2. Depresi : Kurang aktivitas fisik dapat menyebabkan hilangnya kemandirian dan isolasi.Aktivitas yang pernah pengidap kondisi ini nikmati mungkin terlalu menyakitkan sekarang. Kehilangan ini, ditambah dengan kemungkinan ketakutan akan patah tulang, dapat menyebabkan depresi.
3. Nyeri : Patah tulang akibat pengeroposan tulang bisa sangat menyakitkan dan melemahkan. Patah tulang belakang dapat mengakibatkan:
a. Kehilangan tinggi badan.
b. Postur membungkuk.
c. Sakit punggung dan leher yang terus-menerus.
Referensi :
- Halodoc.com. “osteoporosis” https://www.halodoc.com/kesehatan/osteoporosis?srsltid=AfmBOoqhM56ymMuIowO4MGscmTjggrDBJ4kJ7-d0x6ktQEn3M8Wx6olg
- Yankes.kemenkes.go.id. “apa saja jenis osteoporosis dan bagaimana mencehahnya” https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3179/apa-saja-jenis-osteoporosis-dan-cara-mencegahnya
- nhs.uk. “osteoporosis” https://www.nhs.uk/conditions/osteoporosis
- healthline.com. “osteoporosis” https://www.healthline.com/health/osteoporosis
- mayoclinic.org. “osteoporosis” https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoporosis/symptoms-causes/syc-20351968