Sukseskan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Di Masa Pandemi : Cuci Tangan Pakai Sabun-Gunakan Masker Jika Keluar Rumah-Jaga Jarak Minimal 1 Meter Dari Orang Lain-Hindari Kerumunan-Kurangi Mobilitas-Vaksinasi Covid-19 Lengkap

Artikel Kesehatan

PENYAKIT STROKE

Raja SalsabilaOct 30, 2024

Stroke adalah keadaan darurat medis. Sangat penting untuk mendapatkan perawatan medis segera. Mendapatkan bantuan medis darurat dengan cepat dapat mengurangi kerusakan otak dan komplikasi stroke lainnya. Apabila tidak ditangani segera, stroke dapat menyebabkan kerusakan otak yang berkepanjangan, kecacatan jangka panjang, atau bahkan kematian. 

Banyak mitos yang beredar mengenai penyakit stroke. Salah satu mitos yang paling dipercaya adalah stroke hanya menyerang para orang tua. Faktanya, stroke bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia.  Sayangnya, menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 80% masyarakat Indonesia tidak mengetahui gejala stroke sehingga seringkali penanganan stroke menjadi terlambat. Padahal, perawatan cepat  dapat mengurangi kerusakan otak yang akan disebabkan oleh stroke.

APA ITU PENYAKIT STROKE?

Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak, bukan oleh sebab yang lain (WHO). Gangguan fungsi syaraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik. Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain.

GEJALA PENYAKIT STROKE

Ciri-ciri dan gejala penyakit stroke adalah hal penting yang harus diketahui. Apalagi mengingat penyakit ini termasuk dalam kasus kegawatan Neurologi. Jika Anda atau seseorang yang bersama Anda mungkin mengalami stroke, perhatikan waktu timbulnya gejala. Beberapa pengobatan paling efektif bila diberikan segera setelah stroke dimulai.

Adapun gejala utama stroke, meliputi: 

  1. Face (wajah): wajah mungkin jatuh di satu sisi, orang tersebut mungkin tidak dapat tersenyum, atau mulut atau matanya mungkin terkulai.
  2. Arms (lengan): orang yang diduga terkena stroke mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya. Hal ini karena stroke sudah menyebabkan kelemahan atau mati rasa pada salah satu lengan.
  3. Speech (cara bicara): ucapan terdengar tidak jelas atau kacau, atau orang tersebut mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meskipun tampak terjaga. Selain itu, mungkin juga kesulitan memahami apa yang Anda katakan.

Selain itu, ada tanda-tanda stroke lain pada pria maupun wanita yang mungkin dialami, diantaranya:

  1. Mati rasa yang terjadi secara tiba-tiba atau kelemahan di wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
  2. Kebingungan, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami pembicaraan.
  3. Kesulitan melihat di satu atau kedua mata secara tiba-tiba.
  4. Kesulitan berjalan 
  5. Kehilangan keseimbangan, atau kurang koordinasi.
  6. Pusing dan sakit kepala parah yang tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.

Ketika Anda atau orang terdekat mengalami gejalanya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Saraf. Catat waktu ketika gejala pertama kali muncul. Informasi ini membantu penyedia layanan kesehatan menentukan pengobatan terbaik untuk setiap orang.

PENYEBAB STROKE

Ada dua penyebab utama stroke. Stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan arteri di otak. Stroke hemoragik disebabkan oleh bocor atau pecahnya pembuluh darah di otak. Beberapa orang mungkin hanya mengalami gangguan sementara aliran darah ke otak, yang dikenal sebagai serangan iskemik transien (TIA). TIA tidak menimbulkan gejala yang bertahan lama.

ISKEMIK STROKE

Ini adalah jenis stroke yang paling umum terjadi. Hal ini terjadi ketika pembuluh darah otak menyempit atau tersumbat. Hal ini menyebabkan berkurangnya aliran darah, yang dikenal sebagai iskemia. Pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit bisa disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di pembuluh darah. Atau bisa juga disebabkan oleh gumpalan darah atau kotoran lain yang mengalir melalui aliran darah, paling sering dari jantung. Stroke iskemik terjadi ketika timbunan lemak, gumpalan darah, atau kotoran lainnya tersangkut di pembuluh darah di otak.

HEMORAGIK STROKE

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak bocor atau pecah. Pendarahan di dalam otak, yang dikenal sebagai pendarahan otak, dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah. Faktor-faktor yang berhubungan dengan stroke hemoragik antara lain:

  1. Tekanan darah tinggi tak terkendali
  2. Perawatan berlebihan dengan pengencer darah, juga dikenal sebagai antikoagulan.
  3. Tonjolan pada titik lemah pada dinding pembuluh darah yang disebut dengan aneurisma.Trauma
  4. kepala, misalnya akibat kecelakaan mobil.Timbunan protein pada dinding pembuluh darah yang
  5. menyebabkan kelemahan pada dinding pembuluh darah. Ini dikenal sebagai angiopati amiloid serebral.
  6. Stroke iskemik yang menyebabkan pendarahan otak.

SERANGAN ISKEMIK TRANSIEN (TIA)

Serangan iskemik transien (TIA) adalah gejala sementara yang mirip dengan stroke. Namun TIA tidak menyebabkan kerusakan permanen. TIA disebabkan oleh penurunan sementara suplai darah ke bagian otak. Penurunan ini mungkin hanya berlangsung selama lima menit. Serangan iskemik transien kadang-kadang dikenal sebagai stroke ringan.

FAKTOR RISIKO STROKE

Ada sejumlah faktor risiko penyakit stroke, diantaranya: 

  1. Usia. Penyakit ini sering menyerang seseorang yang berusia di atas 60 tahun. Meski begitu, stroke juga dapat mengenai orang dengan usia muda. Sekitar 28% penderita stroke menyerang orang yang berusia di bawah 65 tahun.
  2. Jenis Kelamin pria lebih banyak dibanding wanita. Wanita lebih berisiko untuk stroke perdarahan dibanding pria.
  3. Penyakit jantung. Beberapa obat-obatan yang dipakai untuk terapi penyakit jantung dapat meningkatkan risiko untuk stroke perdarahan.  
  4. Hipertensi. Sekitar 70% penderita stroke disebabkan oleh hipertensi. 
  5. Merokok dengan jumlah 1 pak per hari mempunyai risiko untuk stroke hingga 2-2,5 kali dibanding dengan orang bukan perokok.  
  6. Diabetes atau kencing manis 
  7. Obesitas dapat meningkatkan resiko stroke baik perdarahan maupun sumbatan, tergantung pada faktor risiko lainnya yang ikut menyertainya. 
  8. Penyalahgunaan obat, terutama kokain dan methamphetamine, merupakan faktor risiko yang kuat untuk stroke terutama pada usia muda. Begitu pula steroid yang digunakan untuk body building juga dapat meningkatkan stroke.
  9. Genetik. 
  10. Faktor emosi dan mental seperti stress yang berat mempunyai risiko lebih tinggi untuk timbul stroke.  
  11. Kondisi fisik dan medis lainnya seperti sleep apnoea.

Referensi :

  1. Mayoclinic.org. “Stroke”. Diakses 30 Oktober 2024 https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/stroke/symptoms-causes/syc-20350113
  2. Nhs.uk. “Stroke”. Diakses 30 Oktober 2024 https://www.nhs.uk/conditions/stroke
  3. Mitrakeluarga.com. “Penyakit Stroke”. Diakses 30 Oktober 2024 https://www.mitrakeluarga.com/artikel/penyakit-stroke
  4. P2ptm.kemkes.go.id. “Stroke dapat dicegah, kenali factor risiko dan gejalanya”. Diakses 30 Oktober 2024 https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/stroke-dapat-dicegah-kenali-faktor-risiko-dan-gejalanya